Struktur Sederhana.
Kelebihan struktur sederhana adalah karena
sangat simple. Dengan pola hubungan yang bersifat langsung, aktivitas-aktivitas
organisasi bisa dilaksanakan dengan mekanisme yang fleksibel dan cepat. Biaya-biaya
yang berkaitan dengan koordinasi dan control biasanya relative sangat kecil.
Kelemahan pokok dari struktur ini adalah aplikasinya sangat terbatas. Perusahaan-perusahaan wiraswasta yang baru didirikan atau organisasi-organisai kecil yang secara permanen tetap kecil mungkin tidak terganggu ketika menerapkan desain ini. Akan tetapi, ketika ukuran organisasi makin besar dan aktivitas-aktivitas lebih kompleks, biasanya struktur sederhana kehilangan efektivitasnya dan harus dicari desain lain yang lebih sesuai.
Kelemahan pokok dari struktur ini adalah aplikasinya sangat terbatas. Perusahaan-perusahaan wiraswasta yang baru didirikan atau organisasi-organisai kecil yang secara permanen tetap kecil mungkin tidak terganggu ketika menerapkan desain ini. Akan tetapi, ketika ukuran organisasi makin besar dan aktivitas-aktivitas lebih kompleks, biasanya struktur sederhana kehilangan efektivitasnya dan harus dicari desain lain yang lebih sesuai.
Struktur Fungsional.
Struktur
fungsional memiliki kelebihan dapat
menghindari duplikasi. Struktur fungsional lebih hemat sumber daya.
Artinya dalam suatu organisasi tidak terdapat dua fungsi yang berganda atau redundant. Hanya ada stu
unit yang mengurusi, misalnya, masalah pemasaran. Maing-masing anggota
ditempatkan pada fungsi atau bidang tersendiri,dan pengelola organisasi dapat
mengontrol organisasi melalui manajer-manajer yang di tempatkan sebagai
penanggung jawab masing-masing fungsi.
Kelemahan
dari struktur fungsional biasanya adalah pada beban yang harus di tanggung oleh
pucuk pimpinan(Hatch, 1997:184). Ia adalah Satu-satunya orang yang mengetahui
kondisi organisasi secara keseluruhan. Hal ini menjadi masalah ketika ukuran
organisasi makin besar dan
aktivitas-aktivitasnya makin kompleks.
Namun ada kelemahan lain dalam struktur
fungsional, yaitu persaingan antar-fungsi. Apabila fungsi-fungsi dalam
organisasi di jalankan secara terpisah, tanpa suatu mekanisme yang mendukung
kerja sama dan koordinasi, maka akan muncul “egoism fungsional”. Masina-masing
fungsi merasa bahwa unitnya adalah yang aling berperan dalam keberhasilan
organisasi. Jadi pengelola organisasi perlu mencermati kecenderungan seperti
ini pada desain struktur fungsional.
Struktur Multidivisional.
Kelebihan
dari struktur multidivisional adalah bahwa level pucuk pimpinan dapat lebih
berkonsentrasi pada aspek-aspek strategis. Sebagian masalah-masalh operasional
sudah menjadi tanggung jawab kepala divisi. Selain itu, melalui struktur
multidivisional, efektivitas organisasi dapat di pantau secara lebih objektif.
Kelemahan
desain struktur multidivisional antara lain :
1.
Terjadinya duplikasi.
2.
Konflik antar-divisi, atau divisi dengan
kantor pusat.
3.
Beban koordinasi lebih besar
Organisasi multidivisional yang kurang fleksibel biasanya
juga menghadapi masalah personel. Ketika masing – masing divisi mengembangkan
spesialisasi yang sangat khusus. Tidak mudah bagi organisasi untuk
mendristribusikan atau memindahkan persoel dari satu divisi ke divisi lain. Hal
ini tentunya agak mengganggu dari sisi pemanfaatan dan pengembangan sumber daya
manusia.
Ada suatu
bentuk organisasi yang mirip dengan organisasi multidivisional, yaitu
konglomerasi ( holding – company). Biasanya , organisasi konglomerasi terdiri
dari sejumlah perusahaan yang berbeda – beda bisnis intinya ( core business),
baik didapat melalui proses akuisisi atau mendirikan perusahaan baru. Namun ada
perbedaan disini, bahwa organisai induk pada konglomerasi tidak melihat divisi –
divisinya sebagai sarana untuk menjangkau pasar , produk , atau kategori
konsumen tertentu.
Struktur Matriks.
Secara teoretis, struktur matriks
sebenarnya melanggar salah satu prinsip
klasik yang sejak lama diterapkan dalam administrasi , yaitu kesatuan perintah
( unity of command). Seharusnya , seorang bawahan hanya diwajibkan melapor
kepada seorang atasan, namun untuk mengambil manfaat dari penggabungan struktur
fungsional dan multidivisional, seorang anggota organisasi dalam struktur
matriks dimungkinkan memiliki dua atasan sekaligus. Pertama adalah kepala
fungsi , dimana seseorang ditempatkan sesuai bidang keahlian . kedua adalah
kepala proyek dimana ia diambil sebagian dalam suatu tim pelaksana.
Struktur matriks ada yang bersifat
temporer dan ada pula yang permanen. Struktur matriks temporer berlaku efektif
selama suatu proyek berlangsung (misalnya proyek – proyek pada perusahaan
iklan, televise, laboratorium, atau konsultan). Ada pula struktur matriks yang
bersifat permanen yaitu dualism struktur yang bersifat tetap. Contohnya adalah
organisasi universitas, dimana masing – masing fakultas, jurusan atau program
studi mngelola berbagai kuliah untuk mahasiswanya.
Kelebihan struktur matriks :
1.
Menghindari atau mengurangi “ego” fungsional.
2.
Mengalokasikan tenaga spesialis secara
efisien.
3.
Lebih fleksibel daripada struktur
multidivisional.
4.
Memberi kebebasan lebih besar kepada anggota
organisasi.
5.
Menyeimbngakan antara efisiensi(cost-control) dan kecepatan(responsiveness).
Kelemahan dari struktur matriks :
1.
Lebih membingungkan.
2.
Mendorong terjadinya perebutan kekuasaan(power struggle)
3.
Tekanan pada individu.
4.
Beban untuk menyeimbangkan antara kepentingan
fungsional dan proyek.
Struktur Campuran.
Tujuan dari struktur campuran adalah untuk
menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari suatu unit tanpa mengubah desain
organisasi secara keseluruhan.
Ada dua jenis dari struktur campuran yang
penting, yaitu desain struktur matriks global(global matrix) yang biasa di gunakan oleh MNCs dan struktur
organisasi jaringan. Struktur matriks global disebut struktur campuran karena
perusahaan-perusahaan lokal yang tersebar di berbagai benua biasanya terdiri
dari berbagai desain struktur yang berbeda. Struktur jaringan bertitik tolak
dari konsep outsourcing dan kolaborasi. Dalam bentuk yang sangat ekstrem,
struktur jaringan menghasilkan apa yang disebut dengan organisasi virtual (virtual organization), dimana semua
aktivitas organisasi telah habis di-outsourcing.
Keuntungan
dari organisasi jaringan adalah :
1.
Mendorong sharing informasi.
2.
Memudahkan pengambilan keputusan.
3.
Memacu inovasi.
4.
Sangat fleksibel untuk mengikuti perubahan
tren atau mode.
5.
Dapat merespons kebutuhan-kebutuhan atau
preferensi-preferensi konsumen yang bersifat lokal.
Kelemahan dari
struktur jaringan adalah :
1.
Tidak bias diterapkan pada semua jenis
industri.
2.
Kemungkinan eksploitasi.
3.
Masalah identitas organisasi(organizational identity).
4.
Perlu pengelolaan khusus terhadap manajer
level menengah dan spesialis.
Peran Administrasi Dalam Perancangan
Struktur.
Secara
umum, struktur sederhana dalam model Mintzberg sama dengan struktur sederhana
yang telah kita bicarakan. Struktur divisional memiliki karakteristik yang
serupa dengan struktur multidivisional, sementara struktur birokrasi mesin
lebih kurang sejalan dengan sifat – sifat struktur fungsional. Struktur inovasi
mencakup desain struktur matriks dan organisasi jaringan.
Jadi
, satu – satunya yang agak berbeda disini adalah struktur birokrasi
professional. Struktur ini dicirikan oleh elemen pelaksanaan (operating core) yang terdiri dari
tenaga – tenaga professional atau terdidik. Organisasi – organisasi yang
didominasi oleh unsur professional biasanya sesuai memakai struktur ini.
Karakteristik
Desain Struktur Mintzberg
ELEMEN
|
DESAIN STRUKTUR
|
||||
Sederhana
|
B. Mesin
|
B. Profesional
|
Divisonal
|
Inovasi
|
|
Operating Core
|
Bertanggung jawab langsung pada pengelola
|
Menjalankan operasi berdasarkan aturan & prosedur
|
Pelaksana adalah kunci
|
Bertanggung jawab kepada kepala divisi
|
Pelaksana, manajer dan staff banyak dan batas ketiganya
blur
|
Middle line
|
Tidak ada
|
Manajer adalah pengawas
|
sedikit
|
Kepala divisi adalah kunci
|
|
Support
staff
|
Tidak
ada
|
pendukung
|
pendukung
|
pendukung
|
|
Techno
structure
|
Tidak
ada
|
Pembuat
peraturan adalah kunci
|
Sedikit
|
sedikit
|
Sangat
sedikit atau tidak ada
|
Strategic
Apex
|
Satu
orang
|
beberapa
|
beberapa
|
beberapa
|
beberapa
|
Cara merancang struktur melalui
model Mintzberg mungkin tidak terlalu fleksibel dibandingkan berbagai jenis
desain yang telah dijelaskan. Sebab, disini patokannya adalah pada unsur –
unsur pembangunan desain struktur suatu organisasi, bukan struktur itu sendiri.
Dalam era informasi saat ini,
tampaknya perancangan struktur lebih mendekati pada seni (art) dari pada teknis atau ilmu pasti (science). Artinya , pertimbangan yang luwes dan kreatif barangkali
lebih dibutuhkan dari pada sekedar mempertahankan kaidah – kaidah baku dalam
perencanaan struktur organisasi.
Elemen-elemen yang digunakan dalam
merancang struktur adalah :
1.
Elemen operasional(operating core).
2.
Manajer menengah(middle line),sebagai penghubung elemen operasional dan pucuk
pimpinan.
3.
Pucuk pimpinan(strategic apex).
4.
Para pembuat aturan(technostructure), yaitu analis yang bertugas menyusun bentuk-bentuk
standardisasi dalam organisasi.
5.
Staf pendukung(support staff).
Sebelum
merancang suatu struktur, seorang administrator perlu merumuskan :
1.
Penetapan fungsi setiap anggota, yaitu ruang
lingkup general dan sifat penugasannya.
2.
Pengalokasian wewenang, yaitu menetapkan
siapa yang di beri wewenang untuk menerjemahkan keputusan tersebut secara lebih
rinci.
3.
Penetapan batas-batas tindakan yang boleh
dilakukan oleh seorang anggota agar terjadi saling koordinasi di dalam
organisasi.
Peran
administrator adalah menemukan “kombinasi” rancangan struktur yang paling
sesuai berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
khusus mengenai tugas-tugas yang harus di jalankan organisasi itu
sendiri. Saat ini, perancangan lebih mendekati pada seni(art) daripada teknis atau ilmu pasti(science).
Comments
Post a Comment