Skip to main content

Pembelajaran dan kepribadian


PEMBELAJARAN
Pembelajaran (learning). Belajar adalah proses terjadinya perubahan yang relatif tetap dalam perilaku sebagai akibat dari suatu praktek. Untuk itu perlu selalu diperhatikan empat pilar pembelajaran, yaitu :
a. learning to know
b. learning to do
c. learning to live together
d. learning to be
Idealnya keempat pilar pembelajaran ini selalu dilakukan terprogram melalui pelatihan atau ha;-hal sejenisnya, namun untuk menghemat waktu, keempat pilar pembelajaran ini seringkali dilakukan sambil berjalan melalui apa yang disebut learning by doing
Selain itu belajar, dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku akibat dari pengalaman. Perubahan tingkah laku dimaksud, tentunya merupakan perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang sedikit tahu menjadi tahu lebih banyak dan lebih luas, dari yang tidak baik menjadi baik, dan dari yang baik menjadi lebih baik. Pengalaman merupakan sebuah tantangan, atau dapat pula tantangan merupakan suatu pengalaman yang dapat menjadi stimulan, atau pemicu atau motivator untuk belajar. Semua organisasi akan selalu menghadapi tantangan-tantangan, baik dari luar (seperti para pesaing serta kemajuan ilmu dan teknologi) maupun dari dalam organisasi itu sendiri. Tantangan dari dalam organisasi adalah yang berhubungan dengan sumberdaya manusia dan perkembangan dari organisasi itu sendiri. Perkembangan, baik yang mengarah kepada kegagalan, atau yang mengarah kepada keberhasilan, merupakan tantangan bagi suatu organisasi.

TEORI PEMBELAJARAN
Classical Conditioning, Tipe pengkondisian dimana pembelajaran (perubahan perilaku) muncul sebagai akibat dari stimulus yang berbeda/ bukan stimulus yang sebenarnya.
Operant Conditioning, Tipe pengkondisian dimana pembelajaran muncul karena seorang individu  ingin mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan
Social-Learning Theory, orang dapat belajar dari pengamatan dan pengalamannya sendiri.

            Tiga teori telah ditawarkan untuk menjelaskan proses di mana seseorang memperoleh pola perilaku, yaitu teori pengondisian klasik, pengondisian operant, dan pembelajaran sosial.

Pengondisian klasik



                Ivan Pavlov, ahli fisiolog dari Rusi yang memperkenalkan Teori Pengondisian Klasik.Pengondisian klasik adalah jenis pengondisian di mana individu merespons beberapa stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respons baru.Teori ini tumbuh berdasarkan eksperimen untuk mengajari anjing mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bel yang berdering, dilakukan pada awal tahun 1900-an oleh seorang ahli fisolog Rusia bernama Ivan Pavlov.

Pengondisian operant

                Pengondisian operant adalah jenis pengondisian di mana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.Kecenderungan untuk mengulang perilaku seperti ini dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penegasan dari konsekuensi-konsekuensi yang dihasilkan oleh perilaku. Dengan demikian, penegasan akan memperkuat sebuah perilaku dan meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut diulangi.
                Apa yang dilakukan Pavlov untuk pengondisian klasik, oleh psikolog Harvard, B. F. Skinner, dilakukan pengondisian operant. Skinner mengemukakan bahwa menciptakan konsekuensi yang menyenangkan untuk mengikuti bentuk perilaku tertentu akan meningkatkan frekuensi perilaku tersebut.

Pembelajaran sosial

                Pembelajaran sosial adalah pandangan bahwa orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Meskipun teori pembelajaran sosial adalah perluasan dari pengondisian operant -teori ini berasumsi bahwa perilaku adalah sebuah fungsi dari konsekuensi- teori ini juga mengakui keberadaan pembelajaran melalui pengamatan dan pentingnya persepsi dalam pembelajaran.

PEMBENTUKAN PERILAKU
      Melalui pembelajaran, manajer dapat membentuk perilaku karyawan agar mau melakukan perilaku-perilaku yang menguntungkan perusahaan
      Shaping Behavior
      Penguatan secara sistematis dan bertahap agar individu dapat berperilaku sesuai harapan.
      Melalui pembelajaran, manajer dapat membentuk perilaku karyawan agar mau melakukan perilaku-perilaku yang menguntungkan perusahaan
      Shaping Behavior
      Penguatan secara sistematis dan bertahap agar individu dapat berperilaku sesuai harapan.
            Setiap Individu adalah pribadi yang unik.  Manusia pada hakekatnya adalah kertas kosong yang di bentuk oleh lingkungan mereka. Perilaku manusia merupakan fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Mereka berperilaku berbeda satu sama lain karena ditentukan oleh masing – masing lingkungan yang memang berbeda.
            Secara biografis individu memiliki karakteristik yang jelas bisa terbaca, seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, yang semua itu memiliki hubungan signifikan dengan produktivitas atau kinerja  dalam suatu organisasi dan merupakan isu penting dalam dekade mendatang. Dari kajian beberapa bukti riset, memunculkan kesimpulan bahwa usia tampaknya tidak memiliki hubungan dengan produktivitas. Dan para pekerja tua  yang masa kerjanya panjang akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengundurkan diri. Demikian pula dengan karyawan yang sudah menikah, angka keabsenan menurun, angka pengunduran diri lebih rendah serta menunjukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada karyawan yang bujangan.
            Setiap individu pun memiliki kemampuan yang berbeda, kemampuan secara langsung mempengaruhi tingkat kinerja dan kepuasan karyawan melalui kesesuaian kemampuan – pekerjaan. Dari sisi pembentukan perilaku dan  sifat manusia, perilaku individu akan berbeda di karenakan oleh kemampuan yang dimilikinya juga berbeda. Pembelajaran merupakan bukti dari perubahan perilaku individu. Pembelajaran terjadi setiap saat dan relatif permanen yang terjadi sebagai  hasil dari pengalaman.
            Meski manusia dapat belajar dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan mereka, terlalu sedikit perhatian yang diberikan dalam peran yang di mainkan pada evolusi pembentukan perilaku manusia.  Para psikologi evolusioner memberitahu kita bahwa manusia pada dasarnya sudah terbentuk ketika dilahirkan. Kita lahir di dunia ini dengan sifat-sifat yang sudah mendarah daging, diasah, dan diadaptasikan terus selama jutaan tahun, yang membentuk dan membatasi perilaku kita. Psikologi evolusioner menentang pemahaman yang menyatakan bahwa manusia bebas untuk mengubah perilaku jika dilatih atau dimotivasi. Akibatnya, kita menemukan bahwa orang dalam tataran organisasi sering berperilaku dengan cara yang tampaknya tidak bermanfaat bagi diri mereka sendiri atau majikan mereka. Namun B.F. Skinner, dengan bangga menyatakan keyakinannya dalam membentuk perilaku individu dalam lingkungan, “Berikan saya seorang anak pada saat kelahirannya dan saya dapat berbuat seperti apa yang Anda inginkan”.
            Dari teori kepribadian yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, memberikan 3 komponen dasar perilaku individu , diantaranya adalah :
·         Konsepsi Id : adalah subsistem dari kepribadian yang merupakan sumber dan menampung semua kekuatan jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu sistem. Libido dan Agresi adalah elemen kepribadian dari unsur Id yang berkenaan dengan kata hati, hasrat dan keinginan untuk mengejar kesenangan & kepuasan.
·         Konsepsi Ego : mewakili logika yang dihubungkan dengan prinsip-rinsip realitas dan merupakan subsistem yang berfungsi ganda yakni melayani sekaligus mengendalikan (penengah) dua sisi lainnya (Id & Super Ego), dengan cara berinteraksi dengan dunia atau lingkungan luar.
·         Konsepsi Super Ego : kekuatan moral dari personalitas yang merupakan sumber nilai, norma dan etika yang dianut seseorang dan memungkinkan ego memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah. Jika seseorang memiliki superego yang baik, maka orang tersebut akan memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang tinggi.
            Sebagai kesimpulannya, perilaku individu tidak hanya ditentukan oleh faktor keturunan atau bawaan dari lahir, tetapi juga dipengaruhi oleh effort (usaha), ability (kompetensi) serta situasi lingkungan. Perubahan perilaku merupakan hasil dari proses pembelajaran
Kepribadian

Merupakan kombinasi sifat-sifat psikologis yang digunakan untuk mengklasifikasi orang
Teridentifikasi16 sifat kepribadian utama yang bersifat bipolar (dua titik ekstrem) merupakan sumber perilaku yang tetap dan konstan.


Enam Belas Sifat Kepribadian Utama
1.    Penyendiri                                         vs                    Peramah
2.    Kecerdasan rendah                           vs                    Kecerdasan tinggi
3.    Dipengaruhi oleh perasaan                 vs                    Stabil secara emosional
4.    Pengikut                                            vs                    Dominan
5.    Serius                                                vs                    Santai
6.    Berani mengambil risiko                     vs                    Bijaksana/penuh pertimbangan
7.    Pemalu                                              vs                    Petualang
8.    Keras hati                                          vs                    Peka
9.    Mudah percaya                                  vs                    Pencuriga
10. Praktis                                               vs                    Imajinatif
11. Blak-blakan                                       vs                    Tersembunyi
12. Percaya diri                                        vs                    Mudah cemas
13. Konservatif                                        vs                    Suka mencoba
14. Tergantung pada kelompok                vs                    Mandiri
15. Tidak terkendali                                 vs                    Terkendali
16. Rileks                                                vs                    Tegang



          Model Lima Besar
            Faktor Lima Besar:
1.    Keekstovertan: suka bergaul, banyakbicara, asertif
2.    Keramah tamahan: baik hati, kooperatif, dapat dipercaya
3.    Kehati-hatian: bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun, berorientasi pada prestasi
4.    Kestabilan emosi: tenang, antusias, sanggupmenghadapiketegangan, kegelisahan, kemurungan, ketidakamanan
5.    Keterbukaan terhadap pengalaman: imajinatif, sensitif secara artistik, cerdas
            Menemukan hubungan yang penting antara dimensi kepribadian dengan prestasi    kerja


Atribut kepribadian tambahan :
·         tempat kendali (locus of control)
·         otoritarianisme (authoritarianism)
·         Machiavellianisme (Mach)
·         pemantauandiri (self monitoring)
·         kecenderungan risiko (risk propensity)


Comments

Popular posts from this blog

PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN MANAJEMEN KINERJA

Penilaian metode dan pendekatan dalam penilaian prestasi kerja karyawan. Suatu penerapan penilaian prestasi pekerjaan dikatakan baik bila penilaian prestasi pekerjaan diarahkan bukan untuk menilai orangnya, tetapi yang kita nilai adalah hasil pekerjaan yang telah dilakukannya. Suatu proses penilaian prestasi pekerjaan dapat dikatakan baik, apabila mampu: a menghasilkan umpan balik hasil prestasi kerja yang jelas, sehingga yang bersangkutan tahu apa yang diharapkan darinya 1. PENILAIAN PRESTASI KERJA   Setelah penarikan atau pemilihan karyawan, kinerja karyawan dari periode ke periode di nilai oleh perusahaan untuk menentukan karyawan tersebut mendapatan nilai baik dalam bekerja atau tidak. Penilaian prestasi kerja (performance apprasial) adalah proses melalui mana organisasi – organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan – keputusan personalia dan memperbaiki umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerj

Perbedaan administrasi publik dan administrasi swasta

·       Graham Allison (1986) dalam artikelnya pernah menuliskan beberapa perbedaan antara manajemen swasta dan manajemen publik.. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain: 1. Perspektif waktu Manajer publik mempunyai perspektif waktu yang lebih pendek sesuai kepentingan dan kalender politik dibanding manajer swasta. Manajer swasta bisa dikatakan punya waktu yang hampir tidak terbatas. Pembatasan waktu bagi manajer swasta dibatasi oleh kemampuannya sendiri, bisa kemampuan keuangan maupun kemampuan keahlian. Tetapi kalau manajer publik tergantung prestasi, peta politik, dan waktu rotasi jabatan. 2. Lama waktu pelayanan Lamanya pelayanan yang diberikan oleh manajer yang ditunjuk secara politis relatif singkat. Sementara itu manajer swasta cenderung memiliki masa kerja yang relatif lebih lama. 3. Standar ukuran keberhasilan Standar dan ukuran keberhasilan dari manajemen publik lebih kabur atau sulit disepakati dibanding standar atau ukuran untuk menilai keberhasilan m

PPh Pasal 4 ayat 2

PPh Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto SBI Pengertian - Atas penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dipotong Pajak Penghasilan (PPh) yang bersifat final. - Termasuk bunga yang diterima atau diperoleh dari deposito dan tabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui bank yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. Objek dan Tarif Atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI dikenakan PPh final sebesar: a. 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto, terhadap Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). b. 20% (duapuluh persen) dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku, terhadap Wajib Pajak luar negeri. Pemotong PPh Pemotong PPh atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto adalah : - Bank Pembayar Bunga; - Dana Pensiun yang telah disahkan Menteri Keuangan dan Bank yang me