Skip to main content

JKP dan non JKP


Pengertian JKP dalam pasal 1 angka 5 UU PPN 1984 dirumuskan bahwa : “jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas,kemudahan atau hak tersediauntuk dipakai,termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan”. Non JKP adalah jasa yang tidak di kenai pajak. Berdasarkan UU PPN No.42 tahun 20009, jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah :
1. Jasa di bidang kesehatan medik.
    Contoh jasa di bidang medis ini yaitu jasa pengobatan alternatif, dokter spesialis, rawat inap di puskesmas, rawat inap di rumah sakit swasta.
2. Jasa di bidang sosial.
    Contoh jasa pelayanan sosial : jasa pelayanan panti asuhan, panti wreda, yayasan krematorium, yayasan 
    pemakanan, jasa pemadam kebakaran.
3. Jasa di bidang pengiriman surat dengan prangko.
    Berdasarkam PMK 93/PMK.03/2012, jasa pengiriman surat dengan prangko yang diserahkan oleh   
    Penyelenggara Pos merupakan jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai, yang
    diselenggarakan dalam rangka penyelenggaraan layanan pos universal dengan
    ketentuan:
       •    Atas penyerahan jasa pengiriman surat dengan Prangko tersebut dikenai tarif jasa  
            pos yang ditetapkan oleh pemerintah.
       •   Cara pelunasan tarif jasa pos sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan
           dengan menggunakan Prangko tempel atau cara lain pengganti Prangko tempel.
4. Jasa Keuangan.
    Meliputi :
     a.  Jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
     b. Jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan dana kepada pihak lain dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya.
     c. Jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, berupa:
        1) sewa guna usaha dengan hak opsi
        2) anjak piutang
        3)  usaha kartu kredit
        4) pembiayaan konsumen
        5) Jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk gadai syariah dan fidusia.
        6) Jasa penjaminan.
            Sebagaimana dalam pasal 6 UU Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan yang di
            kecualikan dari pengenaan pajak adalah: 
Kegiatan usaha bank umum yang merupakan penyerahan jasa keuangan yang tidak terutang PPN, karakteristiknya sebagai berikut.
      (1) Jasa keuangan yang di serahkan berupa jasa pembiayaan yang mendapatakan
           imbalan berupa bunga.
      (2) Jasa keuangan yang di serahkan langsung oleh bank kepada nasabah, dalam hal
           jasa keuangan tersebut bukan jasa pembiayaan.
5.   Jasa Asuransi.
Yang dimaksud dengan jasa asuransi adalah jasa pertanggungan yang meliputi asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi, yang dilakukan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis asuransi, tidak termasuk jasa penunjang asuransi seperti agen asuransi,penilai kerugian asuransi,dan konsultan asuransi.
6.   Jasa di bidang keagamaan.
      Contoh jasa di bidang keagamaan: jasa pelayanan rumah-rumah ibadah, jasa pemberian khotbah atau dakwah, dan jasa lainnya di bidang keagamaan.
7.   Jasa di bidang pendidikan baik pendidikan sekolah maupun penyelenggaraan pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus.
8.   Jasa di bidang kesenian dan hiburan
9.   Jasa di bidang penyiaran baik radio maupun televisi yang bukan bersifat iklan.
10.  Jasa di bidang angkutan umum di darat dan di air, serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri.
11.  Jasa di bidang tenaga kerja
      Jasa tenaga kerja meliputi:
      a. Jasa tenaga kerja.
      b. Jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang pengusaha penyedia tenaga kerja tidak bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja tersebut.
      c. Jasa penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kerja.
12. Jasa di bidang perhotelan
      Contoh jasa di bidang perhotelan adalah jasa persewaan kamar termasuk tambahannya di hotel, rumah penginapan, motel, losmen,hostel, serta fasilitas yang terkait dengan kegiatan hotel untuk tamu yang menginap, jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.
13. Jasa yang disediakan pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara
      umum.
      Contohnya seperti instansi pemerintah memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
      pemberian Izin Usaha Perdagangan. Untuk keperluan ini, pengusaha yang membutuhkan membayar
      sejumlah uang ke kas daerah atau kas negara. Atas pembayaran ini tidak dikenakan PPN.
14. Jasa penyediaan tempat parkir.
      Yang dimaksud dengan “jasa penyediaan tempat parkir” adalah jasa penyediaan tempat parkir yang dilakukan oleh pemilik tempat parkir dan/atau pengusaha kepada pengguna tempat parkir dengan dipungut bayaran.
15. Jasa telepon umum dengan menggunkan uang logam
16. Jasa pengiriman uang logam dengan wesel pos.
17. Jasa boga atau catering.
      Jasa boga atau catering merupakan jasa tidak kena pajak PPN karena sudah dikenakan pajak restoran oleh pemerintah daerah.

Dan jasa selain yang tersebut diatas di kenakan pajak dan termasuk JKP.

Comments

Popular posts from this blog

PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN MANAJEMEN KINERJA

Penilaian metode dan pendekatan dalam penilaian prestasi kerja karyawan. Suatu penerapan penilaian prestasi pekerjaan dikatakan baik bila penilaian prestasi pekerjaan diarahkan bukan untuk menilai orangnya, tetapi yang kita nilai adalah hasil pekerjaan yang telah dilakukannya. Suatu proses penilaian prestasi pekerjaan dapat dikatakan baik, apabila mampu: a menghasilkan umpan balik hasil prestasi kerja yang jelas, sehingga yang bersangkutan tahu apa yang diharapkan darinya 1. PENILAIAN PRESTASI KERJA   Setelah penarikan atau pemilihan karyawan, kinerja karyawan dari periode ke periode di nilai oleh perusahaan untuk menentukan karyawan tersebut mendapatan nilai baik dalam bekerja atau tidak. Penilaian prestasi kerja (performance apprasial) adalah proses melalui mana organisasi – organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan – keputusan personalia dan memperbaiki umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerj

Hierarki Kebutuhan Manusia Menurut Abraham Maslow

Abraham maslow seorang psikolog dari  amerika menjelaskan 5 tingkat kebutuhan manusia yang disusun dalam suatu piramida yang dimana lima tingkat kebutuhan itu disebut hirarchi kebutuhan maslow. menurut maslow hirarchi kebutuhan manusia dapat di pakai untuk menggambarkan motivasi seseorang, yang berdasar pada asumsi berikut : 1. kebutuhan seseorang tergantung  dari apa yang telah di punyainya, jika satu kebutuhan sudah terpenuhi seseorang cenderung akan berusaha memenuhi kebutuhan lainnya. 2. kebutuhan dilihat dari pentingnya ada 5 kebutuhan manusia : fisiologi, keamanan,bersosialisasi dan saling menyayangi, penghargaan, dan perwujudan diri/aktualisasi diri. berikut kelima kebutuhan tersebut dan penjelasannya :   Kebutuhan fisiologis (Physiological) Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, d

Perbedaan administrasi publik dan administrasi swasta

·       Graham Allison (1986) dalam artikelnya pernah menuliskan beberapa perbedaan antara manajemen swasta dan manajemen publik.. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain: 1. Perspektif waktu Manajer publik mempunyai perspektif waktu yang lebih pendek sesuai kepentingan dan kalender politik dibanding manajer swasta. Manajer swasta bisa dikatakan punya waktu yang hampir tidak terbatas. Pembatasan waktu bagi manajer swasta dibatasi oleh kemampuannya sendiri, bisa kemampuan keuangan maupun kemampuan keahlian. Tetapi kalau manajer publik tergantung prestasi, peta politik, dan waktu rotasi jabatan. 2. Lama waktu pelayanan Lamanya pelayanan yang diberikan oleh manajer yang ditunjuk secara politis relatif singkat. Sementara itu manajer swasta cenderung memiliki masa kerja yang relatif lebih lama. 3. Standar ukuran keberhasilan Standar dan ukuran keberhasilan dari manajemen publik lebih kabur atau sulit disepakati dibanding standar atau ukuran untuk menilai keberhasilan m